Didalam cerita fabel terdapat tokoh binatang dengan karakter yang memiliki kemiripan dengan sifat manusia. Sifat dari hewan tersebut bisa berupa kebaikan ataupun keburukan. Para tokoh binatang yang diceritakan dalam cerita fabel yaitu hewan yang memiliki sifat yang sopan, jujur, senang bersahabat, pintar maupun sifat sifat terpuji lainnya. Berikutjenis-jenis fabel : 1. Fabel alami. Fabel alami adalah cerita binatang yang menggunakan tokoh hewan seperti pada kondisi alam nyata. Contohnya, singa berwatak buas dan ganas, kancil bersifat cerdik, dan lain-lain. 2. Fabel adaptasi. Fabel adaptasi adalah cerita binatang dengan memberikan watak dengan mengubah watak asli hewan pada dunia Anakanak sangat menyukai cerita fabel di mana tokoh cerita adalah hewan. Para orang tua merasa terbantu dengan hadirnya buku bacaan dalam bentuk cerita dengan tokoh hewan. Buku ini berisi 21 judul cerita dari para penulis dengan latar belakang pendidik. Para penulis sangat memahami bagaimana karakter baik seorang anak harus ditumbuhkan. Dongengyang tokohnya berupa hewan disebut dengan fabel. Adapun fabel dapat disebut pula cerita moral karena dari teks tersebut dapat diambil nilai-nilai moral yang diperlukan dalam kehidupan. Berikut adalah struktur dan kaidah kebahasaan fabel: Orientasi, bagian ini merupakan bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu Vay Nhanh Fast Money. Quipperian, apakah kamu tahu apa itu fabel? Fabel adalah cerita yang berisi pesan moral dengan binatang yang jadi tokoh utamanya. Kalau kamu pernah dengar dongeng Kura-Kura dan Kelinci, nah, itu adalah salah satu contoh fabel. Supaya kamu bisa punya gambaran yang lebih detail mengenai fabel, berikut ini Quipper Blog kumpulan cerita fabel panjang dengan struktur dan pesan moralnya. Penasaran? Yuk, simak bersama! Cerita Fabel Panjang 4 Tokoh Nah, kumpulan cerita fabel panjang yang pertama ini terdiri dari empat tokoh, Quipperian. Ada keledai tua, anjing, kucing, dan ayam jantan. Seperti apa kisahnya? Kisah Perjalanan Persahabatan Empat Sekawan Suatu hari, ada seekor keledai tua yang sudah dibuang oleh majikannya. Keledai itu pun berjalan seorang diri untuk menuju ke kota. Keledai memutuskan untuk menjadi pemain musik saja di kota. Setelah jalan beberapa saat, si keledai melihat seekor anjing tua pemburu yang sedang sedih berbaring di pinggir jalan bagian orientasi. Keledai pun bertanya, apa yang membuatmu bersedih temanku?” “Aku sudah tua dan tak bisa berburu lagi. Majikanku memukulku setiap harinya. Hingga akhirnya aku melarikan diri dan berbaring di sini. Saat ini aku hanya berharap agar ada yang memberiku makan,” kata anjing itu murung bagian konflik. Bagian resolusi Keledai pun berpikir untuk mengajak anjing ke kota, “Bagaimana kalau kau ikut aku bermain musik di kota? Kau bisa memainkan drum sementara aku memainkan kecapi.” Karena senang, anjing itu pun langsung mengangguk dan menerimanya. Akhirnya, kedua binatang itu berjalan dengan berjajar. Bagian konflik Tak lama kemudian, mereka bertemu dengan seekor kucing yang terduduk di pinggir jalan. Kucing itu pun juga terlihat sedih dan keledai pun bertanya padanya mengapa ia terlihat murung. “Aku sudah terlalu tua untuk menangkap tikur sehingga aku lebih suka duduk dan tidur. Tetapi, majikanku ingin menenggelamkanku. Untuk itulah aku segera kabur ke sini,” jawab kucing. Mendengar kisah sedih si kucing, keledai pun mengajaknya ikut bermain musik di kota. Setelah sejenak berpikir akhirnya si kucing menyetujuinya. Mereka bertiga akhirnya bersama-sama berjalan lagi menuju kota bagian resolusi. Bagian konflik Namun, tak lama kemudian mereka berjumpa dengan seekor ayam jantan yang sedang berkokok. Dilihatnya bahwa ayam jantan itu sedang ketakutan. Rupanya ia ingin disembelih dan dijadikan hidangan. Sama dengan sebelumnya, keledai pun mengajaknya untuk ikut bermain musik di kota bagian resolusi. Ayam jantan yang nyaring itu bisa menjadi penyanyi. Lalu, tanpa berpikir panjang ayam itu segera mengiyakan tawaran tersebut. Si keledai yang tadinya hanya sendirian, sekarang sudah berteman dengan tiga temannya yang senasib. Di dalam perjalanan mereka berempat saling bertukar cerita dan berkeluh kesah. Lambat laun, mereka berempat jadi sangat akrab. Hingga tak terasa hari sudah larut malam dan mereka sekarang sudah tiba di hutan. Setelah melewati hutan itu, barulah mereka bisa sampai ke kota. Bagian konflik Namun, karena si kucing kelelahan akhirnya empat sekawan itu memutuskan untuk tidur di hutan. Saat mencoba memejamkan mata, tiba-tiba si ayam yang bertengger di pepohonan melihat seberkas cahaya di kejauhan. Setelah diamati, rupanya cahaya itu datang dari suatu rumah. Dia langsung melaporkan apa yang dia lihat kepada teman-temannya. Mendengar hal tersebut, keempat binatang itu memutuskan untuk mendekati rumah itu. Mereka sangat berharap bisa istirahat di sana atau bahkan mendapatkan makanan. Sesampainya mereka di rumah itu, terlebih dahulu mereka mengintip lewat jendela. Ternyata, di dalamnya ada sekelompok orang dan banyak sekali makanan. Si kucing yang sedang kelaparan, ingin sekali makan makanan itu. “Perutku sudah sangat keroncongan. Ayolah kita cepat masuk ke dalam,” pinta si kucing. Keledai pun menjawab, “Jangan terburu-buru, kita lihat dulu bagaimana suasana di dalam. Sepertinya gerombolan itu adalah para perampok. Kalau sampai ketahuan, kita pasti akan dibunuh dan dimakan oleh mereka.” “Kita harus mencari cara agar bisa masuk tanpa tertangkap mereka,” kata anjing. Bagian resolusi Setelah mereka berempat berpikir, akhirnya mereka menemukan ide cemerlang. Saat keledai memberi aba-aba, anjing langsung lompat ke punggungnya. Kemudian, kucing memanjat ke punggung anjing lalu disusul ayam jantan yang terbang dan hinggap ke kepala kucing. Ketika mereka siap, keledai meringkik disusul oleh gonggongan anjing, ngeong kucing, dan kokok si ayam jantan yang sangat keras. Para perampok yang berada di dalam rumah itu merasa ketakutan karena mendengar suara yang aneh itu. Mereka takut jika ada hewan buas yang mendekati mereka. Akhirnya, mereka segera lari keluar menuju pintu. Karena ketakutannya, mereka saling dorong satu sama lain dan berebut untuk bisa keluar dari pintu lebih dulu. Mereka terus berlari ke dalam hutan, menjauhi rumah. Setelah suasana terlihat aman, keempat binatang tadi segera masuk menuju ke rumah. Dengan gembiranya mereka menyantap semua hidangan yang ada. Karena kekenyangan, akhirnya mereka mengantuk. Apalagi, mereka sudah berjalan sangat jauh, sehingga mereka kelelahan dan tertidur pulas. Setelah itu, mereka berempat pun memutuskan untuk tinggal di rumah itu bagian koda. Mereka menghabiskan hari demi hari dengan bahagia dan mereka memutuskan untuk tidak ke kota dan bermain musik. Ternyata, mereka merasa lebih bahagia dan nyaman hidup bersama bagian koda. Pesan moral Masalah bisa diatasi bersama seberat apapun itu. Pasti ada jalan keluarnya. Baca Juga Kumpulan Cerita Fabel Singkat Beserta Pesan Moralnya Cerita Fabel Panjang Tentang Persahabatan Kumpulan cerita fabel panjang selanjutnya ialah tentang persahabatan. Dua tokoh utama dalam contoh cerita di bawah ini ialah rubah dan kuda. Yuk, langsung saja baca ceritanya, guys! Persahabatan Rubah dan Kuda Bagian orientasi Suatu hari, ada seorang petani yang memiliki seekor kuda yang sudah tua. Di masa mudanya, kuda tersebut banyak membantu si petani. Namun, karena saat ini si kuda sudah tua, ia hanya bisa merepotkan si petani. “Pergilah dan jangan kembali jika kau tidak lebih kuat daripada singa,” kata petani. Kuda pun pergi dengan merasa sedih, hingga akhirnya ia bertemu seekor rubah di hutan. Si rubah pun menanyakan pada kuda mengapa dia terlihat sangat sedih. Bagian konflik “Aku diusir oleh tuanku. Padahal waktu muda dulu, aku bekerja keras untuknya. Dia mau menerimaku kembali jika aku bisa lebih kuat dari singa,” jawab kuda. Lalu kuda pun menjawab, Bagian resolusi “Jangan khawatir kuda karena aku akan menolongmu. Cobalah kamu berbaring di sini dan berpura-pura mati.” Kuda pun menuruti perkataan dari si rubah. Lalu, rubah menemui singa dan berkata, “Singa ada kuda mati di sana. Dagingnya pasti lezat untuk disantap.” Langsung, air liur singa menetas mendengar hal itu. Ia segera pergi ke tempat yang tadi diceritakan oleh si rubah. Setibanya mereka berdua di tempat itu, rubah pun berkata, “ Di sini sangatlah tidak nyaman untuk menyantap daging kuda ini. Sebaiknya bawalah ke sarangmu.” Bagian resolusi Lalu, rubah pun memerintahkan singa untuk berbaring dan mengikatkan ekor kuda ke badan singa sehingga dia bisa membawa daging kuda itu. Singa pun menyetujui hal itu, kemudian dia berbaring. Namun, rupanya rubah mengikatkan ekor kuda ke empat kaki si singa, sehingga singa tak bisa bergerak. Bagian resolusi “Kuda bangunlah dan bawa singa ini ke rumah tuanmu,” ucap rubah. Kuda pun segera berdiri dan menyeret si singa ke rumah tuannya. Singa hanya bisa marah meraung-raung selama perjalanan. Lalu, saat tiba di rumah tuannya kuda pun berkata, “Tuan, inilah singa. Lihatlah aku bisa mengalahkannya. Ini menunjukkan kalau aku lebih kuat dari singa.” Melihat hal itu, petani langsung merasa kasihan pada kuda dan akhirnya menerimanya kembali bagian koda. Akhirnya, mereka hidup bahagia selamanya. Pesan moral Jangan berputus asa terhadap suatu masalah karena pasti ada jalan keluarnya. Itulah tadi kumpulan cerita fabel panjang dengan struktur dan pesan moralnya. Semoga cerita fabel tadi bisa menginspirasi kamu. Meskipun ceritanya panjang, tapi tetap menarik, kan, untuk dibaca? Nah, Quipperian, kamu juga bisa lho mendengarkan banyak cerita fabel ini dengan bergabung Quipper Video secara gratis. Belajar jadi enggak membosankan dan terasa lebih menyenangkan. Buruan subscribe, ya! – Cerita fabel pastinya sudah sering anda dengar terutama pada saat masih kecil dulu karena cerita ini memang sangat digemari oleh anak – anak. Nah, apa sih cerita fable itu? Yuk, langsung saja simak ulasannya di bawah ini! Pengertian Fabel adalah suatu cerita fiksi atau pun khayalan sama seperti cerita pada umumnya, namun yang membedakannya dengan cerita yang lain adalah tokoh pemeran dalam cerita ini merupakan hewan atau binatang yang memiliki sifat, watak dan perilaku layaknya manusia, seperti pintar, licik, jahat dan juga baik hati. Tujuan dari cerita fabel ini sendiri adalah untuk menyampaikan suatu pesan moral atau nasihat yang digunakan untuk mendidik anak – anak. Salah satu contoh cerita fabel yang cukup terkenal dari Indonesia adalah Si Kancil. Pastinya anda pernah membaca atau pun mendengar mengenai kisah Si Kancil yang cerdik dan pintar ini bukan. Ciri-Ciri Cerita Fabel Ciri-Ciri Cerita Fabel 1. Tokoh dan karakternya adalah binatang. 2. Tema cerita menggunakan isu atau hubungan sosial. 3. Watak digambarkan layaknya watak atau sifat manusia seperti baik hati, bijaksana, culas dan lain sebagainya. 4. Tokoh hewan yang berperan juga digambarkan seolah bisa berbicara, berpikir dan juga bertingkah laku layaknya manusia. 5. Menggunakan sudut pandang orang ketiga. 6. Menggunakan alur maju. 7. Konflik mencakup semua permasalahan antara binatang dan dunianya namun dibuat hampir sama dengan kehidupan manusia. 8. Menggunakan latar lengkap seperti latar tempat, waktu, sosial dan emosi. 9. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat naratif yang mengandung kalimat langsung dan menggunakan bahasa informal dengan gaya sehari – hari. 10. Mengandung amanat dan pesan di akhir cerita. Struktur Teks Cerita Fabel Berikut ini adalah struktur teks yang terdapat pada cerita fabel 1. Orientasi Adalah tahap awal yang memiliki isi pengenalan tokoh, latar belakang tempat atau pun waktu. 2. Komplikasi Adalah klimaks atau puncak dari sebuah permasalahan yang dialami oleh tokoh, di sinilah konflik yang terjadi antara pemeran baik dan jahat mulai disuguhkan. 3. Resolusi Adalah bagian yang memiliki isi pemecahan dari masalah yang dialami oleh tokoh utama dan masalah biasanya akan diselesaikan menggunakan cara yang unik dan kreatif. 4. Koda Adalah bagian paling akhir yang memiliki isi mengenai perubahan yang terjadi terhadap tokoh dan pelajaran yang bisa dipetik dari cerita tersebut. Unsur Unsur Cerita Fabel Tema merupakan idea tau gagasan inti dari sebuah cerita, tema ini sendiri ditemukan dari kalimat kunci yang akan diungkapkan oleh tokoh atau pun penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab akibat yang ada pada cerita tersebut. Latar meliputi latar tempat, waktu emosional atau pun sosial. Tokoh pelaku yang terlibat di dalam cerita ini merupakan binatang yang memiliki karakter seperti manusia ada tokoh protagonist, antagonis, tokoh utama dan tokoh pembantu. Watak sifat – sifat yang digambarkan oleh tokoh cerita yang mirip dari manusia pada umumnya. Konflik di dalam cerita ini juga ada permasalahan yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Amanat terdapat pesan atau nasihat yang ada di dalam cerita. Cara penceritaan menggunakan sudut pandang orang ketika. Tujuan menghibur, menginspirasi dan memberikan nasihat bijak. Alur menggunakan laur maju. Pesan penulis ingin menyampaikan pesan bagi pembaca dan pesan ini merupakan pesan yang mendidik. Contoh Cerita Fabel Judul Belalang yang Malas dan Sombong Suatu hari semut sedang berjalan bersama dengan kawanannya dengan membawa berbagai macam makanan untuk dibawa ke sarang mereka. Karena tinggal beberapa bulan lagi musim kemarau. Jadi semut harus mengumpulkan bahan makanan sebagai bekal menghadapi musim kemarau. Di tengah perjalanan semut melihat belalang yang sedang bersantai. Semut pun menghampiri belalang dan mengajaknya untuk bersama mengumpulkan makanan. Tapi belalang yang sedang bersantai menolak ajakan semut lalu dirinya pun tidur siang. Tak mau sia-sia, semut pun kembali ke pekerjaannya. Belalang menganggap dirinya tak perlu mengumpulkan makanan dengan susah payah, sebab alam sudah memberikan banyak makanan dan dia tinggal mengambilnya saja. Namun beberapa bulan kemudian, saat musim kemarau datang, belalang pun tidak menemukan makanan. Sungai mengering sehingga dia tidak bisa minum dan daun pun berguguran sehingga dia tidak bisa makan. Di saat belalang sedang kelaparan hingga menuju ke akhir hayatnya, sekawanan semut yang ada di dalam sarang mereka sedang hidup dengan nyaman. Karena di sarang mereka terdapat banyak sekali makanan dan minuman yang bisa mereka santap selama masa kemarau. Pesan yang bisa didapatkan dari cerita di atas adalah, meski alam sudah memberikan kita banyak hal tapi kita tidak boleh sombong dan malas. Kita harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita. Sebab alam tidak bisa diprediksi, maka jangan pernah menjadi orang malas apalagi menjadi orang yang sombong seperti belalang. Kita harus meniru sikap dari semut yang rajin, peka terhadap lingkungan dan suka bergotong royong demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Demikian pembahasan kali ini mengenai cerita fabel, cobalah untuk membuat cerita fabel versi kamu dengan menggunakan binatang di sekeliling sebagai tokohnya. Artikel Lainnya Turunan Trigonometri – Pengertian, Rumus Beserta Contoh Soal Majas Lilotes – Pengertian, Tujuan Dan Contoh Kalimatnya Cerita Fantasi Jenis dan Strukturnya Jakarta - Dongeng yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh utamanya disebut cerita fabel. Dalam cerita fabel, karakter hewan itu bisa berperilaku layaknya manusia, seperti berbicara, makan, minum, dan Indonesia sendiri ada banyak cerita fabel yang berkembang. Bahkan, cerita-cerita tersebut bersifat mendidik karena memiliki pesan moral yang mendalam karena mengandung ajaran hidup bagi daftar cerita fabel dan pesan moralnya1. Cerita Fabel Pendek Si Kancil Di sebuah hutan, tinggalah seekor kancil yang dikenal akan kecerdikannya. Bahkan ia disukai oleh banyak hewan lainnya karena sifatnya yang ramah dan juga suatu hari kancil pergi ke pinggir sungai. Ia berniat untuk menyebrang dan memakan buah-buahan yang terdapat di sisi saja, di dalam sungai tersebut ada banyak buaya yang siap untuk memangsa si Kancil. Dengan kecerdikannya, si Kancil berbohong dengan mengaku mendapatkan perintah dari raja untuk memberikan daging segar kepada para dari itu, ia harus menghitung jumlah buaya yang terdapat di sungai. Si Kancil meminta agar para buaya berjejer membentuk jembatan hingga ke seberang pun mulai menghitung dengan meloncat di atas setiap buaya yang telah berjejer. Si Kancil pun sampai di seberang sungai dengan itu, para buaya mengaku marah karena telah dibohongi oleh si Kancil. Pesan moral yang bisa dipetik adalah jangan menggunakan kecerdikan untuk berbohong karena akan menambah banyak Dongeng Balas Budi Seekor SemutSuatu hari ada seekor semut yang jatuh ke dalam aliran sungai. Ia pun meminta pertolongan. Melihat kejadian itu, seekor merpati segera membawa sehelai daun dan pun selamat dari kecelakaan yang terjadi. Beberapa waktu kemudian, semut melihat seorang pemburu yang tengah menargetkan merpati untuk hal itu, semut berusaha menolong dengan menggigit kaki sang pemburu. Alhasil, pemburu kesakitan dan salah membidik moral yang bisa didapat dari cerita ini adalah jangan lupa membalas kebaikan orang yang telah menolong kita. Banyak lakukan kebaikan untuk Anjing SerakahAda seekor anjing yang baru saja mencuri sepotong daging. Ia pun berusaha berlari menghindari kejaran pemilik daging menuju ke sebuah berada di atas jembatan sungai ia melihat ada anjing di bawah yang tengah membawa sepotong daging juga. Ia pun mulai berpikir untuk mencuri daging milik anjing yang berada di bawah dengan begitu ia bisa mendapatkan 2 menggonggong dan menyerang anjing yang lain tersebut, sepotong daging di mulutnya terlepas dan jatuh ke dalam air. Si Anjing pun menyadari bahwa yang ia anggap sebagai musuh adalah bayangannya sendiri di permukaan ini mengingatkan agar manusia tidak berbuat serakah. Sebab, hal tersebut akan mendatangkan keburukan bagi kehidupan dan berbuat baik lah kepada Cerita Fabel Hewan Singkat Asal Mula Kambing GunungSuatu ketika, hidup sekelompok kambing. Mereka berkumpul dengan tenang tanpa ada gangguan apapun. Namun, tiba-tiba ada seekor serigala datang dan ingin memangsa menjadi gelisah akan kehadiran dari serigala. Mereka takut serigala muncul dan menerkam mereka secara tiba-tiba. Akhirnya, kambing tertua mencari akal untuk pindah tempat kambing pun memutuskan untuk pindah ke sebuah tebing batu yang tinggi. Mereka mulai memanjat dan terjatuh demi mencapai puncak gunung kerja kerasnya akhirnya mereka semua berhasil mencapai puncak gunung dan hidup bahagia tanpa gangguan serigala. Kisah ini mengingatkan bahwa ada banyak perjuangan yang perlu dilakukan untuk mencapai sebuah Anak Kambing yang CerdikSeekor anak kambing tinggal bersama ibunya di dalam hutan. Suatu hari, ibu kambing mau pergi ke suatu tempat dan berpesan kepada sang anak agar tidak membukakan pintu kepada siapa ibu pun mengajari sebuah lagu yang bilamana dinyanyikan sebagai pertanda bahwa itu adalah sang ibu. Namun ternyata seekor serigala ikut mendengarkan nyanyian ibu kambing pergi, serigala datang dan bernyanyi di depan pintu. Mendengar nyanyian itu, anak kambing menjadi ragu karena suaranya berbeda dan sang ibu baru saja ia berpikir untuk memastikan lagi dengan mengintip lewat celah di bawah pintu. Hasilnya, ia mengetahui bahwa yang bernyanyi adalah sang kambing berteriak dan serigala pun kabur. Cerita fabel di atas mengajarkan kita agar tidak mudah percaya begitu saja. Perlu ada cek dan ricek untuk memastikan kebenarannya. Simak Video "Bukan Pertama Kalinya Rumah Jessica Iskandar Dihantui Penampakan" [GambasVideo 20detik] pay/pal Cerita fabel sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dan telah digunakan untuk mengajarkan pelajaran tentang kebijaksanaan, moralitas, dan bahkan sering kali memberikan hiburan. Tapi apa sebenarnya fabel itu? Apa yang membuatnya unik dari cerita lainnya? Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari elemen-elemen penting dari cerita fabel struktur, karakteristik, jenisnya. Kami juga akan memberikan beberapa contoh fabel klasik untuk membantu menghidupkan konsepnya. Pada akhirnya, kamu dapat memahami cara mengidentifikasi dan membuat cerita fabel sendir secara mudahi. Apa yang Dimaksud dengan Fabel? Fabel adalah jenis cerita pendek atau cerita rakyat yang biasanya menampilkan hewan, tumbuhan, benda mati, dan kekuatan alam yang dipersonifikasikan dan digunakan untuk menyampaikan pelajaran moral. Fabel telah ada sejak zaman kuno dan terus populer hingga saat ini. Menurut Nurgiyantoro cerita binatang atau fabel adalah salah satu bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-bintang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya manusia. Fabel biasanya memiliki struktur yang sederhana dan mengajarkan pelajaran moral di bagian akhir. Karakteristiknya meliputi personifikasi karakter; penggunaan citra; kesederhanaan; elemen kejutan; dan pesan pendidikan. Strukturnya terdiri dari eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi. Karakteristik Fabel Terdapat beberapa ciri-ciri dari fabel yang dapat dijadikan sebagai pembeda dengan bentuk sastra lainnya, seperti Jenis cerita fiksi Tokoh utamanya adalah para binatang Tindakan, watak, dan interaksi karakternya digambarkan persis seperti manusia Fabel umumnya mencakup dialog yang hidup, penggambaran karakter yang jelas, dan latar atau plot yang menekankan pentingnya pelajaran moral. Fabel menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan atau tema yang lebih dalam dari apa yang terlihat di permukaan. Dari segi kebahasaan, fabel menggunakan kalimat naratif Menggunakan percakapan berupa kata-kata yang digunakan sehari-hari untuk situasi tidak formal Jenis-jenis Fabel Sekarang mari kita lihat berbagai jenis fabel yang ada. Fabel dapat dibagi menjadi dua jenis yakni jenis fabel klasik dan modern yang berdasarkan pada kemunculannya. Sudah kita tahu bahwa fabel klasik merupakan cerita fantasi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Sedangkan fabel modern adalah fiksi yang selalu berkaitan dengan kisah pahlawan dan memiliki alur cerita yang lebih kompleks. Selain berdasarkan kemunculannya, jenis-jenis fabel dapat dilihat dari pemberian watak dan latarnya serta dari kemunculan pesan, yaitu Fabel Alami, Fabel ini bercerita tentang binatang yang menjadi tokoh hewan yang memiliki watak sama dengan habitatnya. Contoh Singa berwatak buas dan ganas. Fabel Adaptasi, Fabel adaptasi adalah cerita binatang yang mengubah watak asli hewan pada dunia nyata dan menggunakan latar belakang yang lain bukan di habitat aslinya. Fabel dengan koda, Cerita yang yang memunculkan pesan pengarang secara eksplisit di akhir cerita. Fabel tanpa koda, Keseluruhan cerita tanpa dibekali pesan eksplisit atau pesan moral dari pengarang di akhir cerita. Struktur Cerita Fabel Dalam hal cerita fabel, struktur sangatlah penting. Umumnya, cerita fabel pendek dan pesan yang mendasarinya disampaikan melalui moral. Ini berarti bahwa struktur fabel harus ringkas untuk menyampaikan maksudnya secara efektif. Struktur tipikal terdiri dari pengantar dan kesimpulan, sering kali dengan dialog antar karakter atau narasi oleh narator di dalam tubuh cerita. Struktur plotnya juga memiliki ketegangan yang meningkat hingga mencapai klimaks, sama seperti bentuk sastra lainnya. Fabel biasanya memiliki tokoh protagonis dan antagonis yang masing-masing bergantian berbicara atau bernarasi sepanjang cerita. Karakter-karakternya seringkali berupa hewan atau makhluk antropomorfik yang bertindak sebagai simbol bagi manusia dan mewakili nilai-nilai atau jenis perilaku yang berbeda. Agar kamu lebih memahaminya, struktur teks cerita fabel dibagi dalam empat kategori, seperti Orientasi berisi pengenalan tokoh, latar belakang tempat, dan waktu. Komplikasi masalah utama yang dimunculkan. Resolusi berisi pemecahan masalah yang menimpa tokoh. Koda berisi pendapat tokoh tentang teks atau pesan moral yang didapat dari teks fabel. Kiat untuk Menulis Cerita Fabel Sekarang kamu telah mengetahui struktur, karakteristik, dan jenis-jenis cerita fabel. Saatnya untuk mulai menulis cerita fabel sendiri! Berikut ini beberapa tips untuk memulainya Memiliki moral yang jelas Mulailah dengan moral atau tema yang ingin kamu sampaikan dalam cerita. Ini akan menjadi fokus cerita dan menjaganya agar tetap berada di jalur yang benar. Buatlah karakter yang menarik Pikirkan tentang bagaimana karakter yang dibuat dapat mengajarkan pelajaran hidup dengan cara yang menarik dan menghibur – ini akan menarik pembaca. Pertimbangkan pembaca Siapa yang akan membaca dongeng kamu? Ingatlah hal ini saat kamu menulis agar cerita lebih mudah dipahami dan menarik bagi mereka. Menulis fabel bisa menyenangkan jika dilakukan dengan benar. Ikuti tips berikut dan mulailah membuat cerita fabel versi kamu sendiri! 10 Contoh Cerita Fabel Berikut ini beberapa contoh cerita fabel yang bisa kamu jadikan referensi ketika ingin membuat cerita fabel. Selain itu kamu bisa belajar mengidentifikasi struktur cerita yang disampaikan. Contoh Cerita Fabel tentang Tom dan Jerry Sebagai contoh cerita fabel, berikut ini adalah cerita fabel yang bagus tentang binatang Suatu ketika, ada dua ekor kucing Tom dan Jerry. Tom adalah kucing yang lebih pintar dan sering mengejek Jerry karena dianggap lamban. Suatu hari, mereka menemukan sebuah peti berisi emas. Dengan keserakahan di mata mereka, mereka mulai memperebutkan peti itu, melupakan semua persahabatan mereka. Saat itu, seekor burung hantu yang bijak terbang dan berkata “Teman-teman tidak akan memperebutkan sesuatu yang bukan milik mereka.” Kucing-kucing itu menyadari betapa bodohnya mereka dan setuju untuk membagi emas itu dengan adil. Dongeng ini adalah contoh bagaimana kebijaksanaan yang tak lekang oleh waktu dapat membantu bahkan hewan! menemukan solusi dan mengatasi konflik. Contoh Cerita Fabel tentang Menjaga Kebersihan di Rumah Berikut ini adalah contoh fabel untuk mengilustrasikan struktur, karakteristik, dan jenis-jenis bentuk cerita yang dicintai ini. Alkisah ada dua serigala bersaudara yang tinggal di rumah yang sama. Untuk menjaga kebersihan rumah, mereka sepakat bahwa salah satu dari mereka akan menyapu di pagi hari sementara yang lain akan menyapu di sore hari. Suatu hari, salah satu dari mereka memutuskan untuk tidak menyapu bagiannya dan menyerahkan kepada saudaranya untuk melakukan semuanya. Akibatnya, rumah mereka segera dipenuhi debu dan berantakan. Pesan moral dari dongeng ini adalah bahwa penting untuk bekerja sama untuk memastikan semua orang tetap berpegang teguh pada tanggung jawab mereka dan menjaga kebersihan. Fabel ini menunjukkan semua ciri-ciri yang terkait dengan genre ini – karakter yang jelas, plot berbasis aksi, dan pelajaran moral yang instruktif yang berpusat pada nilai-nilai yang langgeng. Contoh Cerita Fabel tentang Belalang Sembah Contoh klasik dari cerita fabel yang lebih panjang adalah kisah belalang sembah. Dalam kisah ini, seekor belalang sembah bergabung dengan seorang petani yang pendendam. Bersama-sama, mereka menghadapi musuh petani – seekor tikus – dalam pertempuran habis-habisan untuk bertahan hidup. Cerita ini mengikuti struktur fabel dengan diawali dengan deskripsi karakter utamanya belalang sembah dan petani yang pemarah. Kemudian, cerita ini menyajikan masalah atau konflik antara dua karakter yang harus diselesaikan sebelum mencapai resolusi. Klimaks dari fabel ini adalah ketika belalang sembah dan petani berhadapan langsung dengan musuh mereka, dan akhirnya mengalahkannya melalui kelicikan dan keteguhan hati. Karakteristik yang membuat cerita ini menjadi sebuah fabel adalah penggunaan hewan sebagai karakter, serta pelajaran moralnya. Pada akhirnya, kita belajar bahwa bekerja sama dengan orang lain membuat kita lebih kuat dan konfrontasi langsung tidak selalu diperlukan untuk memenangkan pertempuran dalam hidup. Contoh Cerita Fabel 2 Paragraf tentang Rusa Berikut adalah contoh fabel dua paragraf yang menceritakan tentang seekor rusa Alkisah, ada seekor rusa mulia yang tinggal jauh di dalam hutan. Dia terkenal karena kebaikan dan keberaniannya. Suatu hari, dia mendengar ada seorang pemburu yang mengejarnya dan hewan-hewan lain di hutan. Jadi dia berlari jauh, bertekad untuk menghindari jangkauannya. Saat berlari, dia menemukan sebuah sungai kecil dan dengan cepat melompat untuk bersembunyi dari pemburu sebelum dia bisa menemukannya. Ketika sang pemburu melewati sungai itu, dia melihat bahwa sungai itu telah terganggu. Menyadari apa yang telah terjadi, dia berkata dengan kagum “Betapa beraninya rusa itu mengambil risiko seperti itu hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri.” Dan dengan itu, sang pemburu melanjutkan perjalanan tanpa mengetahui seberapa dekat ia telah berhasil menangkap mangsanya. Dongeng ini adalah cerita yang menghibur dengan pelajaran moral tentang keberanian dan kebaikan. Tidak diragukan lagi, cerita ini akan terus diingat oleh para pembacanya setelah mereka selesai membacanya! Contoh Cerita Fabel Pendek tentang Semut dan Belalang Cerita fabel biasanya merupakan narasi fiksi pendek yang menampilkan dua atau lebih hewan sebagai karakter utama. Cerita-cerita ini sering kali mengandung pelajaran moral atau pesan keseluruhan. Contoh klasik dari cerita fabel adalah “Semut dan Belalang” karya Aesop. Dalam cerita ini, semut bekerja keras untuk mengumpulkan makanan dan mempersiapkan diri menghadapi musim dingin, sementara belalang hanya bermain dan tidak melakukan apa-apa. Ketika musim dingin tiba dan belalang lapar dan kedinginan, dia tidak memiliki makanan untuk dimakan. Moral dari cerita ini adalah bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan. Contoh ini menunjukkan bagaimana struktur cerita fabel melibatkan dua karakter biasanya hewan yang di antropomorfis asi yang belajar pelajaran penting dari pengalaman mereka satu sama lain. Selain itu, cerita-cerita ini sering kali dapat diidentifikasi melalui penggunaan hewan yang dipersonifikasikan, bahasa prosa yang sederhana, dan pelajaran moral yang ringkas. Contoh Cerita Fabel tentang Kupu-kupu Berhati Mulia Pada suatu hari yang cerah, seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa melihat taman yang indah. Sang semut menyapa binatang-binatang di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Semut itu mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. “Hei , kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ran­ting itu patah?” Sang semut selalu mem­bang­gakan dirinya yang bisa pergi ke tempat dimana ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat be­ban yang lebih besar dari tubuh­nya. Sang semut merasa dirinya binatang paling hebat. Si kepom­pong hanya diam mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan-jalan di taman itu. Karena hujan, genangan lum­pur terdapat dimana-mana. Lumpur itu membuat semut tergelincir dan terjatuh ke dalam genangan lumpur tersebut. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur. Dia berteriak sekencang mungkin untuk me­minta bantuan. “Tolong, bantu aku! Aku hampir tenggelam, tolong… tolong…!” Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu men­julurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu,”. Lalu semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting dan menurunkannya di tempat aman. Sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu yang baik hati karena telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut, “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan. Contoh Cerita Fabel tentang Hidup Rukun Contoh cerita fabel tentang hidup dalam harmoni adalah Rubah dan Anggur. Dalam cerita ini, seekor rubah yang sombong terbiasa makan buah anggur yang manis dari pohon anggur. Suatu hari, dia memutuskan untuk memanjat pohon anggur untuk mencoba mendapatkan anggur yang lebih tinggi. Setelah beberapa kali gagal, ia menyerah karena frustasi dan berkata “anggurnya belum matang!” Kisah ini mengajarkan kita bahwa penting untuk menerima apa yang bisa dan tidak bisa kita miliki, dan tidak terlalu sombong untuk menerima bantuan ketika ditawarkan. Contoh Cerita Fabel Panjang Jiji Jerapah dan Kus Tikus Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang tersebut bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya. Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus. Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk. Suatu pagi, sambil menerawang memperhatikan sekitarnya Jiji berpikir bahwa dirinya hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan. Suatu hari Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. Jiji menyapa tikus yang sedang mengecat, tikus mengeluh tentang pekerjaannya. Tikus mengatakan bahwa tangga yang digunakan terlalu pendek, sehingga dia jadi tidak bisa mencapai langit-langit. Seandainya aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu, ia pasti dapat membantuku. Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji. Jiji menawarkan bantuan kepada tikus untuk menggunakan tubuhnya sebagai tangga. Tikus dengan senang hati menerima tawaran bantuan dari Jiji Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah. Jiji sangat gembira karena mendapat gaji pertamanya. Selain itu tikus juga menawarkan kerjasama kepada Jiji. Tikus berpikir daripada membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik menggunakan Jiji sebagai tangga. Dengan senang Jiji menerima tawaran tersebut. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira. Dari cerita di atas, semua struktur cerita dibuat secara runtut dan nilai moral diungkapkan pengarang secara implisit pada akhir cerita. Contoh Cerita Fabel 3 Paragraf Lalat yang Mengira Dirinya Seorang Pelaut Seekor keledai yang malang telah dengan sabar memikul muatan beratnya sepanjang hari tanpa waktu istirahat barang sejenak pun. Dia bahkan tidak diizinkan berhenti untuk buang air kecil. Ketika akhirnya si pemilik tiba di tujuan, kedelai itu dibebeaskan dari barng-barang yang ditumpukkan di punggungungnya. Setelah terbebas, dengan penuh sukacita si keledai mengosongkan kandung kemihnya yang penuh. Tak jauh dari sana, seekor lalat kecil sedang beristiraht di atas sehelai daun yang tergelatk di tanah. Air kencing si keledai, yang mengalir ke hilir, mulai menghanyutkan daun berisikan lalat itu. Awalnya si lalat terkejut, tidak terlalu memahami apa yang sedang terjadi. Namun setelah beberapa saat, dia mulai meyakini “Aku berlayar di laut. Aku adalah kapten kapal ini, dan aku adalah navigator yang sangat berpengalaman! Siapa yang berani menghentikanku sekarang?” Si lalat menjadi terbuai besar kepala, melarung dalam aliran kencing, meyakini bahwa dirinya sedang mengarungi tujuh samudra. Tanpa dia tahu, dia tetaplah lalat kecil yang biasa, didorong oleh derasnya aliran urin, tak menyadari bahwa apa yang tampak olehnya belum tentu terjadi sesuai dugaanya. Dari cerita di atas penulis memberikan pesan moral di akhir cerita yang intinya kita sebagai manusia harus mawas diri dan tahu posisi. Contoh Cerita Fabel Panjang tentang Kejujuran Di padang rumput nan hijau, hiduplah seekor Kelinci yang sangat nakal, setiap hari kerjaannya mengusil penghuni padang rumput. Pada suatu hari, Si Kelinci ketemu Pak Kijang. Dalam hati Kelinci berpikir, “Saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana, ya?” Si Kelinci berpikir keras dan tiba-tiba ide nakal sampai di kepalanya. Saya pura-pura saja lari ke Pak Kijang sambil berteriak, “Pak Singa ngamuk!” Maka sambil lari, Si Kelinci berteriak “Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!” akhirnya Pak Kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang. Puas hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, “Kena saya kerjain Pak Kijang.” Begitu bangganya Si Kelinci, “cerdas juga saya,” congkak Si Kelinci. Si Kelinci melanjutkan jalan-jalanya sambil mencari korban berikutnya. Dari kejauhan, Si Kelinci melihat Pak Kerbau. Dia pun melakukan hal yang sama seperti pada Pak Kijang. “Pak Siang ngamuk! Pak Singa ngamuk! Teriak Si Kelinci, sambil lari ke arah Pak Kerbau sekeluarga. Terang saja Pak Kerbau lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau terluka. Duka Pak Kerbau jadi sukacita Si Kelinci. Hari berikutnya Pak Kijang bertemu Pak Kerbau, mereka menceritakan kejadian yang mereka alami kemarin. Selagi mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang disebabkan oleh Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriak Si Kelinci dari kejauhan, “Tolong, saya dikejarkejar Pak Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong, tolooong!” tapi tidak ada yang peduli. “Ah, paling-paling Si Kelinci lagi-lagi membohongi kita,” pikir mereka. Sekuat tenaga Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa. Namun, apalah daya, Pak Singa lebih cepat larinya. Akhirnya Si Kelinci terus berlari dikejar Singa tanpa ada yang menolong. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita di atas adalah jangan mengatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan faktanya. Semakin banyak berbohong semakin orang tidak akan percaya jika kamu berbicara jujur suatu saat. Itu dia 10 contoh cerita fabel yang harus kamu pelajarai, mulai dari pengertian hingga struktur ceritanya. Semoga artikel ini membantu!

cerita fabel 6 tokoh hewan